Polres Gresik || Didampingi Kapolres Gresik, Gubernur Jatim Tinjau Banjir Di Gresik Selatan.

tribratanewspolresgresik.com. Terhitung sudah 6 hari puluhan rumah warga yang tinggal di Perumahan Cerme Prisma Land (CPL) terendam banjir. Pada Rabu (8/1/2020), ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Sebanyak 49 keluarga mengungsi di rumah ketua RT setempat dan ada pula yang mengungsi di rumah keluarganya. Banyaknya rumah yang terendam banjir ini, disebabkan luapan kali Desa Gurang Anyar.

 

Sehingga warga yang tinggal di CPL, juga menjadi perhatian Gubernur Provinsi Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi Kabupaten Gresik.

 

Didampingi Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo, SH, SIK, MH dan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, kedatangan Gubernur Jatim ini ialah untuk meninjau banjir akibat luapan kali Lamong, sekaligus menyelesaikan rencana normalisasi kali tersebut.

 

“Kita sudah rapat beberapa kali dengan sejumlah pihak, termasuk BBWS. Kita juga sudah rapat dengan DAS Brantas. Sebab rapat koordinasi tersebut berkaitan dengan Perpres yang terbit pada 25 November 2019 kemarin, yakni Perpres 80 tahun 2019 tentang Pembangunan Percepatan Ekonomi di Daerah Jawa Timur,” tambahnya.

 

“Dilampirannya ada Kebinamargaan, ada Keciptakaryaan. Itu ada item dalam lapiran, 1 dari 218 proyek adalah tanggul kali Lamong. Di situ sudah ada, sehingga untuk sementara ini dianggarkan Rp 1,1 triliun melalui APBN,” jelasnya.

 

Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto mengatakan bahwa penyebab banjir ini bukan akibat luapan kali Lamong. Sebab, khusus untuk perumahan di CPL, baru 2 kali terjadi banjir yakni 2019 dan 2020. Sehingga dalam pekan ini, pihaknya akan memanggil pihak pengembang.

 

“Maka nanti ada evaluasi khusus bagi pihak pengembang CPL. Minggu ini akan kami undang. Mengapa banjir terjadi di sini. Kita tidak menyalahkan satu dengan yang lain tapi solusi yang akan kita ambil,” pungkasnya.

 

Dari pantauan awak media di lapangan, terdapat 5 ibu hamil, 20 warga lanjut usia dan 24 anak-anak. Sejak tanggal 3 hingga 8 Januari 2020, mereka telah mengungsi. Sehingga banyak kepala keluarga yang tidak dapat bekerja dan anak-anak terpaksa meliburkan diri di sekolah.

 

Sekedar diketahui di Perumahan tersebut sebetulnya ada 270 rumah sudah terbangun, dari 278 target pembangunan. Namun 221 bangunan rumah ini diketahui belum berpenghuni.(jm/hm/myr)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *