“Forkot Gresik Tolak KEK”, Unjuk Rasa Di JIIPE Mendapat Pengamanan Ketat Polres Gresik.

Jogo Manyar || Aksi unjuk rasa Forum Kota (Forkot), di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik -Jawa Timur, mendapat pengamanan ketat dari Polres Gresik. Aksi dengan tuntutan menolak kawasan industri JIIPE menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK), dinilai PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) ada perbedaan persepsi. Kamis (7/11/2019) siang.

Pengamanan aksi unjuk rasa ini dipimpin langsung oleh Waka Polres Gresik Kompol Dhyno Indra Setyadi., SIK., M.Si dengan menerjunkan sebanyak 145 personil gabungan Polres Gresik dan Polsek jajaran. Dihadapan PJU Polres Gresik dan Kapolsek jajaran serta anggota pengamanan Waka Polres menekankan bahwa,  “anggota pengamanna tidak boleh terpancing emosi, kita amankan aksi rekan – rekan Forkot jangan sampai ada profokasi.” Kata Waka Polres saat apel pengamanan.

Massa Forkot yang bergerak dari titik kumpul di bundaran Jl Kalimantan GKB, selaku penanggung jawab Faris S Faqih ( Bogel ) yang diikuti sekira 200 orang dengan tuntutan sebagai berikut, tolak perubahan kawasan industri JIIPE menjadi Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK ), tuntaskan sengketa lahan di lingkungan kawasan Industri JIIPE, rekrut  100% persen tenaga kerja lokal, lestarikan lingkungan hidup sekitar kawasan JIIPE.

Humas PT BKMS Mifti Haris angkat bicara, “Penetapan KEK itu merupakan kewenangan pemerintah, yang jelas banyak daerah – daerah ingin wilayahnya ditetapkan menjadi KEK. Agar menarik investasi masuk kedaerah tersebut,” kata  Mifti kepada awak media.

“Makanya, kami bersedia bila bertemu dengan teman-teman Forkot untuk berdiskusi bersama manajemen perusahaan. Agar masyarakat paham tentang KEK dan apa manfaatnya jika ada KEK,” Imbuhnya.

Mifti menambahkan, pada prinsipnya hasil aksi damai yang dilakukan Forkot. Pihak JIIPE bersedia bertemu dengan Forkot dan masyarakat untuk menjelaskan tentang KEK. “Tadi saat kami berdialog dengan Forkot, hasilnya menyepakati pertemuan itu. Namun, untuk waktunya kita sesuaikan dengan waktu pimpinan perusahaan dan teman-teman Forkot,” ujarnya.

Dalih Forkot menolak JIIPE menjadi KEK, karena hal itu dianggap hanya akan mementingkan dan menguntungkan pemodal asing belaka. “KEK ini hanya untuk kepentingan yang menguntungkan pihak asing, apalagi selama ini rekrutmen 100 persen tenaga kerja lokal Belum dilakukan oleh perusahaan yang berada di kawasan JIIPE,” ucap koordinator aksi.

Aksi unjuk rasa Forkot ini sempat berakibat arus lalu lintas jalur daendels tersendat, dikarenakan massa aksi yang dikomandoi Sdr Bogel, berorasi dan menjadi pusat perhatian pengguna jalan yang melintas.

Kapolsek Manyar AKP Ady Nugroho., SH., SIK yang hadir mendampingi Waka Polres di lokasi unjuk rasa menghimbau pada massa aksi, ” agar orasi mereka dilakukan di halaman depan JIIPE sehingga tidak berakibat pada kemacetan arus lalu lintas. Imbau AKP Ady. #j~mio ttnt

 

 

(Humas Polsek Manyar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *